Bekisting: Pengertian, Manfaat, Material, Jenis, dan Cara Pembuatannya

Dalam dunia konstruksi, proses membangun struktur yang kuat dan tahan lama tidak lepas dari penggunaan teknik dan alat yang tepat. Salah satu elemen kunci yang sering kali menjadi penentu kualitas bangunan adalah bekisting. Sebagai cetakan sementara untuk menahan beton basah hingga mengeras, formwork memainkan peran penting dalam memastikan struktur yang dihasilkan memiliki bentuk dan dimensi sesuai desain.

Meski seringkali dianggap sebagai bagian teknis yang sederhana, pemilihan dan penggunaan formwork yang tepat dapat mempengaruhi efisiensi waktu, biaya, dan hasil akhir proyek konstruksi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang formwork, termasuk pengertian, manfaat, material yang digunakan, jenis-jenisnya, hingga cara pembuatannya.

Bekisting: Pengertian, Manfaat, Material, Jenis, dan Cara Pembuatannya

Pengertian Bekisting

Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton belum mengeras selama proses pengecoran hingga beton tersebut mengeras dan membentuk struktur sesuai desain yang diinginkan. Dalam dunia konstruksi, formwork merupakan komponen penting yang memungkinkan terbentuknya elemen struktural seperti dinding, kolom, balok, dan lantai beton dengan presisi yang tinggi.

Fungsi utama bekisting adalah memberikan dukungan dan bentuk yang stabil selama proses pengerjaan beton. Selain itu, formwork juga dirancang agar mudah dilepas setelah beton mencapai kekuatan tertentu, tanpa merusak permukaan atau struktur beton itu sendiri.

Baca Juga: Heavy Duty Wing Nut: Tipe, Ukuran, Kelebihan, dan Tips Memilihnya

Manfaat Bekisting dalam Konstruksi

Bekisting memiliki peran yang sangat penting dalam proses konstruksi, terutama pada tahap pengecoran beton. Berikut adalah beberapa manfaat utama bekisting:

1. Membentuk Struktur Beton yang Presisi

Bekisting berfungsi sebagai cetakan yang membantu menciptakan bentuk dan dimensi beton sesuai dengan desain yang diinginkan. Dengan formwork yang dirancang dengan baik, hasil akhir struktur beton dapat memiliki tingkat presisi tinggi dan permukaan yang halus.

2. Meningkatkan Efisiensi Waktu Kerja

Dengan penggunaan formwork yang tepat, proses pengecoran beton dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Hal ini membantu mengurangi waktu pengerjaan proyek secara keseluruhan, sehingga mendukung penyelesaian proyek tepat waktu.

3. Menjamin Kekuatan dan Ketahanan Struktur

formwork yang kokoh mampu menahan beban beton belum mengeras hingga mengeras, sehingga mencegah deformasi atau kerusakan selama proses pengerjaan. Hal ini memastikan struktur yang dihasilkan memiliki kekuatan dan daya tahan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

4. Mengurangi Risiko kerusakan pada Beton

formwork yang dirancang dan dipasang dengan baik membantu mengurangi risiko kerusakan seperti retak, deformasi, atau ketidaksempurnaan pada permukaan beton. Ini berkontribusi pada hasil akhir yang berkualitas tinggi.

5. Memungkinkan Pengerjaan pada Struktur yang Kompleks

Untuk proyek dengan desain struktural yang rumit, seperti lengkungan atau bentuk geometris khusus, formwork kustom dapat digunakan untuk memastikan beton dapat dicor sesuai dengan kebutuhan spesifik.

Baca Juga: Jual Bekisting Knock Down: Tipe, Ukuran, Kelebihan, dan Penggunaannya

Material yang Digunakan untuk Bekisting

Material yang digunakan untuk formwork beragam, tergantung pada kebutuhan proyek, anggaran, dan kondisi lapangan. Setiap jenis material memiliki kelebihan dan kekurangannya, sehingga penting untuk memilih material yang sesuai agar hasil konstruksi optimal. Berikut adalah beberapa material formwork yang umum digunakan:

Kayu

1. Keunggulan:

Mudah didapat dan diproses.

1. Ringan sehingga memudahkan pemasangan.
2. Fleksibel untuk bentuk-bentuk desain yang unik.

2. Kekurangan:

1. Umur pakai relatif singkat karena mudah lapuk atau rusak.
2. Rentan terhadap kelembapan dan serangan serangga.

Logam (Baja dan Aluminium)

1. Keunggulan:

1. Tahan lama dan dapat digunakan berkali-kali.
2. Mampu menahan beban berat dengan baik.
3. Hasil pengecoran lebih presisi dengan permukaan halus.

2. Kekurangan:

1. Biaya awal yang tinggi.
2. Membutuhkan peralatan khusus untuk pemasangan dan pelepasan.

Plastik

1. Keunggulan:

1. Tahan terhadap kelembapan dan cuaca ekstrem.
2. Ringan dan mudah dipindahkan.
3. Cocok untuk proyek dengan kebutuhan cetakan berulang.

2. Kekurangan:

1. Kurang fleksibel untuk desain kompleks.
2. Tidak sekuat logam dalam menahan beban berat.

Material Kombinasi

1. Deskripsi: Penggabungan antara kayu, logam, atau plastik untuk mengoptimalkan kekuatan, fleksibilitas, dan efisiensi biaya.

2. Keunggulan:

1. Menawarkan kelebihan masing-masing material.
2. Cocok untuk proyek skala besar atau desain unik.

3. Kekurangan:

1. Proses pemasangan lebih kompleks.
2. Membutuhkan perencanaan matang untuk menyeimbangkan penggunaan material.

Baca Juga: Teknik Pemasangan Bekisting Sloof untuk Kualitas Konstruksi Terbaik

Jenis-Jenis Bekisting 

Bekisting tersedia dalam berbagai jenis yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan proyek konstruksi tertentu. Jenis-jenis ini berbeda berdasarkan material, metode pemasangan, dan penggunaannya. Berikut adalah beberapa jenis formwork yang sering digunakan:

1. Bekisting Kayu

Jenis formwork yang terbuat dari papan atau balok kayu, sering digunakan pada proyek konstruksi berskala kecil hingga menengah. Kayu adalah material yang mudah didapat, diproses, dan relatif murah. Formwork jenis ini umumnya digunakan untuk cetakan sementara pada pengecoran beton, seperti untuk dinding, kolom, atau balok. 

2. Bekisting Tetap (Stay-in-Place Formwork)

Bekisting tetap adalah Formwor yang tetap berada pada tempatnya setelah beton mengeras dan menjadi bagian dari struktur bangunan. Material yang digunakan untuk formwork tetap ini bisa berupa plastik, polimer, atau bahkan beton bertulang. Jenis Formwork ini sering dipakai pada proyek-proyek seperti struktur dinding atau lantai bertulang, di mana formwork juga berfungsi sebagai elemen penguat yang membantu memperkuat beton dan mengurangi waktu pengerjaan.

3. Bekisting Modular

Bekisting modular terdiri dari panel-panel yang telah diproduksi secara massal dan dapat dipasang serta dibongkar dengan mudah. Panel-panel ini biasanya terbuat dari logam atau plastik dan dirancang dalam ukuran standar yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan proyek.

4. Bekisting Geser (Sliding Formwork)

Bekisting geser adalah sistem formwork yang dapat digeser secara vertikal atau horizontal sepanjang proyek konstruksi. Jenis formwork ini sering digunakan untuk proyek-proyek seperti menara, cerobong asap, atau struktur tinggi lainnya. Formworkngeser memungkinkan pengecoran berkelanjutan tanpa harus melepas dan memasang formwork setiap kali pengecoran dilakukan. 

5. Bekisting Kustom (Custom Formwork)

Bekisting kustom adalah formwork yang dirancang dan diproduksi khusus untuk memenuhi kebutuhan proyek dengan desain unik atau tidak biasa. Jenis ini sering dipakai untuk struktur dengan bentuk melengkung atau desain arsitektur yang kompleks. Formwork kustom memberikan fleksibilitas tinggi dalam menciptakan bentuk beton yang sesuai dengan desain arsitektur yang diinginkan. 

Baca Juga: Jual Bekisting Baja: Tipe, Ukuran, Spesifikasi, Kelebihan, dan Penerapannya

Cara Pembuatan dan Pemasangan Bekisting

Proses pembuatan dan pemasangan formwork memerlukan ketelitian dan perencanaan yang matang agar struktur beton yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas dan keamanan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan dan pemasangan bekisting:

1. Perencanaan dan Desain Bekisting

1. Analisis Kebutuhan Proyek: Tentukan jenis struktur yang akan dibuat (dinding, kolom, balok, atau lantai) dan ukuran proyek untuk menentukan jenis formwork yang sesuai.

2. Desain Bekisting: Buat desain formwork berdasarkan bentuk dan ukuran elemen struktural. Desain ini juga harus mempertimbangkan ketahanan terhadap tekanan beton yang basah serta kemudahan pemasangan dan pembongkaran.

3. Pemilihan Material: Tentukan material bekisting (kayu, logam, plastik, atau material kombinasi) sesuai dengan kebutuhan proyek dan anggaran.

2. Persiapan Material

1. Pemotongan dan Penyusunan Material: Potong bahan sesuai ukuran yang dibutuhkan berdasarkan desain formwork. Pastikan material dalam kondisi baik dan bebas dari cacat.

2. Pemeriksaan Kekuatan dan Ketahanan: Pastikan material seperti kayu atau logam cukup kuat untuk menahan beban beton selama pengecoran.

3. Pemasangan Bekisting

1. Pemasangan Bekisting Dasar: Mulailah dengan memasang bagian dasar dari formwork (misalnya, untuk lantai atau dinding). Pastikan semua panel formwork rata dan sejajar untuk menjaga kekuatan dan stabilitas struktur.

2. Pemasangan Rangkaian Bekisting: Susun panel-panel bekisting secara bertahap sesuai dengan desain, baik secara vertikal (untuk dinding dan kolom) atau horizontal (untuk lantai dan balok).

3. Penguatan Bekisting: Pasang sistem penguat atau penjepit untuk memastikan bekisting tidak bergerak saat beton dituangkan. Gunakan tiang penyangga atau batang baja sebagai penopang agar bekisting tetap stabil.

4. Pengecekan Kualitas: Periksa kembali pemasangan bekisting untuk memastikan tidak ada celah atau ketidaksempurnaan yang dapat mempengaruhi hasil pengecoran.

4. Pengecoran Beton

1. Pengecoran Bertahap: Tuangkan beton secara bertahap ke dalam formwork dengan kecepatan yang sesuai agar tidak memberikan tekanan berlebihan pada formwork.

2. Pemadatan Beton: Gunakan vibrator beton untuk memastikan beton mengisi setiap sudut bekisting dengan rapat dan tidak ada udara terperangkap yang bisa menurunkan kualitas beton.

5. Pembongkaran Bekisting

1. Waktu Pembongkaran: Bekisting hanya boleh dibongkar setelah beton cukup mengeras untuk menahan beban (biasanya setelah 24-48 jam, tergantung suhu dan jenis beton). Pastikan struktur beton telah mencapai kekuatan yang cukup.

2. Pembongkaran Secara Hati-hati: Lakukan pembongkaran dengan hati-hati agar tidak merusak permukaan beton. Lepaskan penguatan dan penjepit terlebih dahulu sebelum melepas panel formwork.

3. Perawatan Bekisting: Setelah pembongkaran, bersihkan formwork untuk memastikan dapat digunakan kembali jika materialnya masih layak pakai.

6. Perawatan Bekisting untuk Penggunaan Ulang

1. Pengecekan Kondisi Bekisting: Setelah setiap penggunaan, periksa kondisi formwork untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan. Formwork yang rusak harus segera diganti atau diperbaiki.

2. Penyimpanan yang Tepat: Simpan formwork di tempat yang kering dan terlindung dari cuaca ekstrem untuk memperpanjang umur pakainya.

Baca Juga: Peran dan Tanggung Jawab Scaffolder pada Proyek Konstruksi

Kesimpulan

Bekisting memegang peranan vital dalam dunia konstruksi sebagai sistem cetakan sementara yang memastikan beton dapat mengeras dengan bentuk dan kekuatan yang optimal. Dengan pemilihan material yang tepat, jenis formwork yang sesuai, serta proses pemasangan yang benar, formwork tidak hanya mendukung efisiensi waktu dan biaya, tetapi juga kualitas struktur bangunan itu sendiri. 

PT. Teknometal Konstruksi Utama adalah vendor penyedia scaffolding dan shoring systems dengan merk TEKNO untuk kebutuhan proyek konstruksi seperti infrastruktur, gedung, energi, dan migas. Jika Anda membutuhkan jasa scaffolding dan shoring system dapat menghubungi WhatsApp : 0811 998 057 atau Email : info@teknoscaff.com.