Jenis-jenis Pondasi untuk Bangunan Bertingkat Banyak

Bangunan bertingkat banyak, seperti apartemen, kantor, dan pusat perbelanjaan, menandai perkembangan perkotaan yang pesat di berbagai belahan dunia. Untuk memastikan stabilitas dan ketahanan struktural, pemilihan pondasi yang tepat adalah hal yang sangat penting. Pondasi adalah elemen dasar suatu bangunan yang mendukung beban bangunan di tanah. Berbagai jenis pondasi digunakan tergantung pada karakteristik tanah, kondisi geologi, dan tuntutan arsitektur bangunan tersebut. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis pondasi yang umum digunakan untuk bangunan bertingkat banyak.

Jenis-jenis-Pondasi-untuk-Bangunan-Bertingkat-Banyak-Teknoscaff-2.

Pondasi Dangkal

Pondasi dangkal, juga dikenal sebagai pondasi cetak, adalah jenis pondasi yang paling umum digunakan untuk bangunan bertingkat banyak. Jenis pondasi ini cocok untuk tanah yang kuat dan stabil. Pondasi dangkal ditanam di dalam tanah hingga mencapai lapisan keras yang mampu menopang beban bangunan. Pondasi dangkal terbagi menjadi dua jenis utama:

1. Pondasi Telapak

Pondasi telapak adalah pondasi dangkal yang memiliki permukaan datar yang memanjang di bawah seluruh bangunan. Jenis ini cocok digunakan untuk bangunan bertingkat banyak dengan beban merata di seluruh struktur.

2. Pondasi Plat

Kebanyakan pondasi plat adalah jenis pondasi dangkal yang berbentuk lembaran datar dan digunakan untuk mendukung dinding-dinding bangunan. Oleh karena itu, pondasi ini sangat efisien untuk mengatasi beban tekanan tanah dan beban vertikal lainnya.

Pondasi Dalam

Pondasi dalam digunakan ketika tanah di permukaan tidak mampu menopang beban bangunan. Jenis pondasi ini melibatkan pengeboran ke dalam tanah untuk mencapai lapisan tanah yang lebih keras dan stabil. Beberapa jenis pondasi dalam termasuk:

1. Pondasi Bor (Bored Pile)

Pondasi bor melibatkan pengeboran lubang besar ke dalam tanah, yang kemudian diisi dengan beton bertulang. Bored pile sangat efektif untuk mendukung beban vertikal yang besar pada bangunan bertingkat banyak.

2. Pondasi Cakar Ayam (Pile Cap)

Pondasi cakar ayam melibatkan penggunaan tiang pancang beton bertulang yang ditempatkan dalam lubang bor. Tiang pancang ini kemudian dihubungkan dengan balok beton yang disebut pile cap. Pile cap mendistribusikan beban dari tiang pancang ke dalam tanah dengan merata.

Baca Juga: Pondasi Bore Pile: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, dan Cara Membuatnya

Pondasi Galian

Pondasi galian digunakan di daerah yang memiliki lapisan tanah keras yang dalam. Jenis pondasi ini melibatkan penggalian tanah hingga mencapai lapisan keras, di mana pondasi kemudian diletakkan. Pondasi galian termasuk:

1. Pondasi Tiang Pancang (Pile Foundation)

Pondasi tiang pancang melibatkan pengeboran lubang ke dalam tanah keras dan kemudian memasukkan tiang pancang logam atau beton ke dalam lubang tersebut. Tiang pancang ini menopang beban bangunan dan mencegah penurunan tanah.

2. Pondasi Cakar Ayam Terbuka (Open Excavation Foundation)

Pondasi cakar ayam terbuka melibatkan penggalian tanah hingga mencapai lapisan keras. Setelah itu, pondasi direkatkan ke lapisan keras tersebut. Pada umumnya pondasi inin banyak digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi di daerah perkotaan yang padat.

Baca Juga: Pondasi Tapak (Foot Plate): Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, dan Cara Membuatnya

Pondasi Mengapung

Kebanyakan pondasi mengapung digunakan di daerah dengan tanah lunak atau endapan sungai. Pondasi ini bekerja dengan cara mendistribusikan beban bangunan ke atas lapisan air tanah yang stabil. Ada dua jenis utama pondasi mengapung:

1. Pondasi Balok Mengapung (Floating Raft Foundation)

Pondasi balok mengapung melibatkan pembuatan balok beton besar yang mengambang di atas air tanah. Balok ini didukung oleh kolom-kolom yang menjangkau hingga ke dasar tanah, memberikan stabilitas kepada bangunan.

2. Pondasi Pelampung (Floating Foundation)

Pondasi pelampung menggunakan struktur pelampung untuk mendukung beban bangunan. Struktur pelampung ini terbuat dari beton ringan atau bahan pelampung lainnya dan dirancang untuk menjaga bangunan tetap mengapung di atas air tanah.

Pondasi Khusus

Selain jenis-jenis pondasi umum yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis pondasi khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konstruksi yang spesifik. Contoh pondasi khusus termasuk pondasi tumpuan elastis yang digunakan untuk mengurangi getaran bangunan, serta pondasi vakum yang digunakan di daerah dengan tanah berlumpur.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Teknik Pondasi Bangunan

Kesimpulan

Pemilihan jenis pondasi yang tepat adalah langkah kunci dalam memastikan keberhasilan konstruksi bangunan bertingkat banyak. Dengan mempertimbangkan karakteristik tanah, kondisi geologi, dan tuntutan arsitektur, insinyur konstruksi dapat memilih pondasi yang paling cocok untuk proyek pembangunan.

Dengan pondasi yang kokoh dan tepat, bangunan bertingkat banyak dapat berdiri dengan mantap, menghadapi uji coba waktu dan beban yang terus-menerus, menjadi mercu suar kemajuan perkotaan, dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi penghuninya.

PT. Teknometal Konstruksi Utama adalah vendor penyedia scaffolding dan shoring systems dengan merk TEKNO untuk kebutuhan proyek konstruksi seperti infrastruktur, gedung, energi, dan migas. Jika Anda membutuhkan jasa scaffolding dan shoring system dapat menghubungi WhatsApp : 081 1998 057 atau Email : info@teknoscaff.com