Keamanan Scaffolding: Panduan Praktis untuk Pekerja Konstruksi

Scaffolding atau perancah adalah salah satu elemen penting dalam proyek konstruksi, yang memberikan akses dan platform kerja bagi para pekerja untuk mencapai area yang sulit dijangkau. Meskipun scaffolding mempermudah pekerjaan, penggunaannya juga membawa risiko keselamatan jika tidak dipasang dan digunakan dengan benar. Untuk mencegah kecelakaan dan cedera, sangat penting bagi pekerja konstruksi untuk memahami prinsip-prinsip keamanan scaffolding.

Keamanan Scaffolding: Panduan Praktis untuk Pekerja Konstruksi

Pemasangan Scaffolding yang Benar

Pemasangan keamanan scaffolding yang aman adalah langkah pertama dalam menjaga keselamatan di lokasi kerja. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan scaffolding adalah:

1. Pemilihan Lokasi yang Tepat

Scaffolding harus dipasang di permukaan yang rata dan stabil. Jika tanahnya tidak rata, harus digunakan pelat dasar atau bantalan untuk mendistribusikan beban secara merata dan mencegah steger tenggelam atau miring.

2. Inspeksi Sebelum Pemasangan

Sebelum dipasang, semua komponen scaffolding seperti frame, klem, dan platform harus diperiksa untuk memastikan tidak ada kerusakan atau cacat yang bisa membahayakan.

3. Penggunaan Klem dan Pin yang Sesuai

Pastikan semua sambungan menggunakan klem, pin, atau sambungan lain yang kuat dan sesuai spesifikasi. Jangan pernah menggunakan bahan pengganti yang tidak dirancang khusus untuk scaffolding.

4. Pemasangan Guardrail

Guardrail atau pagar pengaman harus dipasang pada setiap platform yang berada di ketinggian lebih dari 2 meter untuk mencegah jatuhnya pekerja.

Baca Juga: Metal Plank Scaffolding sebagai Platform Konstruksi yang Aman

Penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD)

Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat adalah bagian penting dari keselamatan scaffolding. Beberapa peralatan yang harus digunakan oleh pekerja konstruksi adalah:

1. Helm Pengaman

Helm Pengaman adalah salah satu peralatan pelindung diri (APD) yang sangat penting bagi pekerja konstruksi. Fungsinya tidak hanya untuk melindungi kepala dari benturan fisik, tetapi juga mencegah cedera serius akibat benda-benda yang jatuh dari ketinggian, terutama saat bekerja di dekat scaffolding 

2. Harness atau Tali Pengaman

Ketika bekerja pada ketinggian tertentu, penggunaan tali pengaman atau harness menjadi langkah krusial untuk melindungi pekerja dari risiko jatuh. Harness dirancang untuk mendistribusikan gaya tekanan ke seluruh tubuh, sehingga jika terjadi jatuh, dampaknya dapat diminimalkan dan cedera serius dapat dicegah.

3. Sepatu Anti Selip

Sepatu dengan sol yang didesain khusus untuk memberikan daya cengkeram yang kuat di berbagai permukaan. Sol sepatu ini umumnya terbuat dari bahan karet atau material anti-selip lainnya yang dirancang untuk menciptakan friksi optimal, sehingga membantu mencegah tergelincir saat berjalan di atas platform scaffolding, bahkan dalam kondisi basah, berminyak, atau licin. 

4. Sarung Tangan Kerja

Sarung tangan kerja berfungsi sebagai perlindungan utama bagi tangan pekerja saat melakukan berbagai tugas konstruksi, khususnya saat berurusan dengan bahan atau alat berat seperti logam, paku, atau bagian tajam dari scaffolding. 

Baca Juga: Aksesoris Formwork yang Diperlukan dalam Proses Pengecoran

Inspeksi Rutin dan Pemeliharaan Scaffolding

Untuk memastikan scaffolding tetap aman digunakan, inspeksi rutin harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah penggunaan. Beberapa hal yang perlu diperiksa selama inspeksi scaffolding:

1. Kestabilan Struktural

Kestabilan struktural merupakan faktor utama dalam menjaga keamanan scaffolding selama proses konstruksi. Scaffolding harus tetap stabil dan tegak lurus tanpa ada tanda-tanda pergerakan atau kemiringan yang dapat membahayakan pekerja di sekitarnya.

2. Kondisi Komponen

Memastikan kondisi komponen scaffolding selalu dalam keadaan prima adalah langkah krusial untuk menjaga keselamatan di lokasi kerja. Semua bagian scaffolding, seperti klem, pin, pelat dasar, dan platform, harus diperiksa secara berkala untuk mendeteksi adanya tanda-tanda keausan, kerusakan, atau kelonggaran.

3. Kebersihan dan Penataan

Menjaga kebersihan dan penataan area sekitar scaffolding adalah langkah penting dalam memastikan keselamatan di tempat kerja. Area kerja yang teratur dan bebas dari puing-puing, material yang berserakan, atau peralatan yang tidak terpakai dapat mencegah terjadinya kecelakaan seperti tersandung, terpeleset, atau jatuh. 

Selain inspeksi rutin, penting juga untuk menjaga kebersihan dan perawatan scaffolding agar tetap dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan.

Baca Juga: Light Duty Scaffolding untuk Pekerjaan Konstruksi yang Lebih Ringan

Beban dan Kapasitas Scaffolding

Salah satu penyebab utama kecelakaan scaffolding adalah kelebihan beban. Setiap jenis scaffolding memiliki batas kapasitas beban maksimum, dan sangat penting untuk tidak melebihi batas ini. Beberapa pedoman yang harus diikuti terkait beban scaffolding adalah:

1. Ketahui Kapasitas Beban : Pastikan semua pekerja memahami berapa berat maksimal yang dapat ditampung oleh scaffolding, termasuk berat pekerja, peralatan, dan material.

2. Distribusi Beban yang Merata: Beban pada platform harus didistribusikan secara merata untuk menghindari beban berlebihan di satu area, yang dapat menyebabkan scaffolding menjadi tidak stabil.

Baca Juga: Form Tie System yang Efektif untuk Mengurangi Risiko Tekanan Beton

Pelatihan Penggunaan Scaffolding

Semua pekerja yang menggunakan scaffolding harus mendapatkan pelatihan yang tepat mengenai cara penggunaan yang aman. Pelatihan ini mencakup:

1. Cara Naik dan Turun dengan Aman: Pekerja harus diajarkan untuk naik dan turun dari scaffolding dengan menggunakan tangga atau akses yang disediakan, dan tidak pernah memanjat frame scaffolding.

2. Penggunaan Alat dengan Aman: Pekerja harus mengetahui cara menggunakan alat-alat yang diperlukan saat bekerja di scaffolding, termasuk pengamanan peralatan agar tidak jatuh ke bawah.

3. Mengidentifikasi Bahaya: Pekerja harus dilatih untuk mengenali potensi bahaya seperti scaffolding yang tidak stabil, platform yang licin, atau bagian yang tidak terpasang dengan benar.

Baca Juga: Ladder Frame Scaffolding untuk Konstruksi yang Lebih Stabil dan Aman

Peraturan dan Standar Keselamatan

Selalu patuhi peraturan keselamatan kerja yang berlaku di wilayah setempat. Banyak negara memiliki regulasi ketat terkait scaffolding, termasuk pemasangan, penggunaan, dan inspeksi. Sebagai tambahan, mengikuti standar internasional seperti OSHA (Occupational Safety and Health Administration) atau ISO (International Organization for Standardization) dapat membantu memastikan bahwa praktik scaffolding yang digunakan sesuai dengan pedoman keselamatan yang berlaku.

Kesimpulan

Keamanan scaffolding sangat penting dalam proyek konstruksi, mengingat tingginya risiko kecelakaan yang dapat terjadi. Pemasangan yang benar, penggunaan APD, inspeksi rutin, serta pemahaman tentang kapasitas beban adalah kunci untuk menjaga keselamatan pekerja di lokasi kerja. Dengan memastikan bahwa semua pekerja dilatih dan mengikuti pedoman keselamatan yang ketat, risiko cedera dan kecelakaan terkait scaffolding dapat dikurangi secara signifikan.

PT. Teknometal Konstruksi Utama adalah vendor penyedia scaffolding, jual frame scaffolding dan shoring systems dengan merk TEKNO untuk kebutuhan proyek konstruksi seperti infrastruktur, gedung, energi, dan migas. Jika Anda membutuhkan jasa scaffolding dan shoring system dapat menghubungi WhatsApp : 0811 998 057 atau Email : info@teknoscaff.com. Jika anda ingin melihat produk-produk kami, anda bisa klik link disini.