Scaffolding System: Jenis, Ukuran, dan Fungsinya

Selamat datang di blog kami! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas topik yang sangat penting dan berguna dalam dunia konstruksi, yaitu scaffolding system. Tahukah Anda bahwa memilih jenis dan ukuran scaffold yang tepat dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi pekerjaan? Mari kita pelajari lebih lanjut tentang jenis scaffolding system, ukurannya, serta fungsinya agar Anda bisa mengambil keputusan terbaik untuk proyek konstruksi Anda. Yuk simak!

Scaffolding System: Jenis, Ukuran, dan Fungsinya

Pengertian Scaffolding System

Apa itu scaffolding system? Scaffolding system atau sistem steger adalah sebuah struktur perancah yang digunakan untuk mendukung suatu bangunan atau proyek konstruksi. Scaffolding dapat dibuat dari berbagai macam material, seperti kayu, baja, dan aluminium. Biasanya scaffolding system terdiri dari beberapa tingkat yang dapat digunakan untuk mencapai lokasi kerja yang lebih tinggi.

Scaffolding system juga sering digunakan sebagai sarana untuk melindungi pekerja di lokasi kerja dari ancaman potensial, seperti jatuh atau tergelincir. Dalam beberapa kasus, scaffolding juga bisa memberikan perlindungan kepada penonton atau pengendara saat suatu acara atau aktivitas dilakukan di luar ruangan.

Baca Juga: Scaffolding: Pengertian, Jenis, Tipe, dan Fungsinya

Jenis-jenis Scaffolding System

Scaffolding system sendiri memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah:

1. Supported Scaffold

Dalam jenis scaffolding ini, seluruh bagian scaffold (baik itu frame maupun plank) ditopang oleh struktur bangunan atau lainnya. Misalnya, pada scaffolding yang diterapkan pada sebuah gedung pasti akan tertanam kedalam dinding beton.

2. Suspended Scaffold

Jenis scaffolding ini berbeda dengan supported scaffold, karena hanya sebagian kecil scaffold saja yang tertanam kedalam struktur bangunan. Sebagian besar justru mengapit struktur bangunan dengan menggunakan tali atau wire rope untuk mendukungnya.

3. Trestle Scaffold

Trestle Scaffold adalah jenis scaffolding dimana sebagian besar anggota perancahnya terbuat dari kayu sehingga bisa dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan. biasanya trestle digunakan untuk mendukung bagian plafon atau lantai yang akan diganti atau diperbaiki.

4. Rolling Scaffold

Rolling scaffold adalah jenis scaffolding dimana komponen-komponennya bergerak dan mudah dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan. Jenis ini biasanya digunakan untuk pekerjaan interior ruangan, seperti pekerjaan pada plafon atau dinding ruangan misalnya pemasangan lampu, alat pendeteksi dll.

5. Cantilever Scaffold

Cantilever scaffold adalah jenis scaffolding dimana sebagian besar anggota perancahnya terbuat dari baja atau kayu dan dipasang menyerupai bentuk cantilever (jembatan gantung). Jenis ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang menuntut tingkat kekuatan dan ketahanan tinggi, seperti pemasangan pipa, kabel listrik, dll.

6. Patented Scaffold

Patented scaffold adalah jenis scaffolding yang telah memiliki hak cipta, atau dikenal sebagai sistem perancah hak cipta. Jenis ini biasanya menggunakan komponen-komponen standar yang telah teruji dan disetujui oleh pihak berwenang di negara setempat.

Scaffolding sistem adalah sebuah sistem yang digunakan untuk membantu pekerjaan konstruksi. Scaffolding sistem terdiri dari berbagai jenis, diantaranya adalah supported scaffold, suspended scaffold, trestle scaffold, steel scaffold, rolling scaffold, cantilever scaffold dan patented scaffold. Semua jenis tersebut memiliki kegunaan masing-masing dan berfungsi untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan konstruksi.

Baca Juga: Jenis Scaffolding yang Sering Digunakan di Lokasi Proyek

Ukuran Scaffolding System

Scaffolding system sendiri memiliki beberapa ukuran yang berbeda, tergantung kebutuhan dan kondisi proyek. Ada beberapa scaffolding system yang populer, seperti:

  • Tube and clamp scaffolding
  • System scaffold
  • Modular scaffold
  • Bricklayer’s trestle ladder scaffold

Pada umumnya, tube and clamp scaffolding digunakan pada proyek konstruksi yang relatif kecil dan ringan. Sementara itu, system scaffold biasanya digunakan pada proyek bangunan tinggi. Sedangkan modular scaffold sering digunakan pada proyek industri, seperti pabrik atau gudang.

Bricklayer’s trestle ladder scaffold sendiri lebih sering digunakan untuk pekerjaan finishing, seperti mengecat atau merekatkan plester di dinding. Ukuran scaffolding system juga bervariasi tergantung pada kebutuhan dan kondisi proyek.

Sebuah tube and clamp scaffolding biasanya memiliki diameter sekitar 2 inci, sedangkan system scaffold memiliki diameter 4 inci. Modular scaffold sendiri memiliki ukuran standar 8 x 8 x 10, sedangkan bricklayer’s trestle ladder scaffold berukuran 8 x 4 x 6.

Fungsi Scaffolding Systems

Scaffolding systems adalah sistem yang dirancang untuk mendukung struktur bangunan selama proses pembangunan. Sistem ini dapat dibuat dari berbagai material, seperti kayu, baja, atau alumunium. Pada umumnya, scaffolding system terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  • Standard: digunakan untuk mendukung vertikal scaffolding
  • Ledger: digunakan untuk mendukung horizontal scaffolding
  • Brace: digunakan untuk menstabilkan scaffolding
  • Putlog: digunakan sebagai tempat untuk meletakkan plat form
  • Base plate: digunakan untuk menyelaraskan dan menstabilkan scaffolding

Fungsi utama dari sistem scaffolding adalah untuk membantu proses pembangunan. Dengan adanya sistem scaffolding, kontraktor dapat dengan mudah mengakses bagian tengah bangunan dan melakukan pekerjaan konstruksi.

Sistem ini juga bisa membantu kontraktor dalam mempercepat proses pembangunan dengan memberikan akses yang lebih baik ke zona yang akan diperbaiki. Selain itu, sistem scaffolding juga bisa membantu mencegah kerusakan akibat gaya gravitasi atau gempa bumi saat proses pembangunan berlangsung.

Manfaat Scaffolding Systems

Scaffolding systems telah lama digunakan dalam industri konstruksi untuk membantu pekerja dalam mencapai ketinggian yang sulit dijangkau. Sistem scaffolding juga sering digunakan selama proses renovasi gedung atau bangunan, karena sistem ini memberikan akses yang lebih mudah ke bagian atas suatu struktur. Dengan adanya scaffolding system, pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.

Manfaat utama scaffolding system adalah memberikan akses yang lebih mudah ke bagian atas suatu struktur. Scaffolding sistem jugamembuat pekerjaan konstruksi menjadi lebih cepat dan efisien. Sistem ini juga sangat berguna selama proses renovasi gedung atau bangunan, karena scaffolding dapat dengan mudah dipindahkan ke berbagai lokasi sesuai kebutuhan.

Selain itu, scaffolding sistem juga memberikan perlindungan bagi pekerja dan memastikan bahwa struktur yang dikerjakan memenuhi standar keselamatan. Dengan adanya sistem scaffolding, pekerja dapat memiliki akses yang aman dan nyaman ke zona-zona tinggi tanpa harus mengambil risiko. Sistem ini juga memastikan bahwa proses pembangunan tetap berjalan dengan baik tanpa hambatan.

Demikian ulasan singkat tentang sistem scaffolding. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Tersedia berbagai aksesoris scaffolding systems yang dapat dipilih sesuai kebutuhan proyek konstruksi. Dapatkan spesifikasi lengkap dan info harga scaffolding kualitas terbaik. Hubungi team sales Teknoscaff untuk dapatkan penawaran menarik! Jadikan belanja kebutuhan proyek konstruksi lebih mudah bersama Teknoscaff.