Berbagai Ukuran Scaffolding dan Fungsinya
Didirikan untuk memberikan dukungan dan kestabilan, scaffolding telah menjadi bagian integral dari proyek-proyek pembangunan selama bertahun-tahun. Meskipun struktur ini sangat penting, masih ada banyak kebingungan tentang berbagai jenis scaffolding yang tersedia serta fungsinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai ukuran scaffolding dan fungsi yang masing-masingnya memiliki!
Apa Itu Scaffolding?
Scaffolding adalah sebuah struktur yang digunakan untuk mendukung suatu bangunan atau konstruksi. Biasanya terdiri dari beberapa rangkaian kayu atau baja yang tersusun secara vertikal dan digunakan sebagai penyangga lainnya. Selain itu, scaffolding juga sering digunakan dalam industri konstruksi untuk memberikan akses ke suatu area tertentu pada suatu bangunan.
Berbagai Ukuran Scaffolding
Ada berbagai ukuran scaffolding yang tersedia, dan setiap ukuran memiliki fungsi tertentu. Pada umumnya, scaffolding digunakan untuk mendukung pekerjaan konstruksi di gedung-gedung tinggi. Semakin tinggi gedung, semakin besar scaffolding yang dibutuhkan.
Berikut adalah beberapa ukuran scaffolding yang paling umum digunakan dan fungsi mereka:
-4 ‘x 4’ scaffolding: Sering digunakan untuk pekerjaan dalam ruangan seperti mengecat atau membersihkan jendela.
-6 ‘x 6’ scaffolding: Biasanya digunakan untuk pekerjaan di luar ruangan seperti pasang baja atau keramik.
-8 ‘x 8’ scaffolding: Ukuran ini sering digunakan untuk pekerjaan konstruksi di gedung-gedung tinggi.
-10 ‘x 10’ scaffolding: Sering digunakan untuk proyek besar konstruksi seperti mengubah suatu bangunan.
-12 ‘x 12’ scaffolding: Ukuran ini sering digunakan untuk pekerjaan di bangunan tinggi seperti gedung pencakar langit.
Scaffolding sangat penting untuk proyek-proyek konstruksi, dan ada berbagai ukuran yang tersedia sesuai dengan jenis proyeknya. Setiap ukuran memiliki fungsi tertentu, dari pekerjaan kecil di luar ruangan hingga pekerjaan besar di gedung-gedung tinggi. Penting untuk memastikan bahwa Anda memilih ukuran yang tepat sesuai dengan kebutuhan proyek Anda supaya scaffolding yang Anda gunakan dapat member
Perawatan Scaffolding
Perawatan scaffolding biaa dilakukan dengan menggunakan kain lap atau kain basah. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada scaffolding selama proses pengerjaan. Pemeliharaan rutin juga perlu dilakukan untuk memastikan kualitas scaffolding.
Pengecekan rutin yang dilakukan meliputi:
1. Periksa kondisi pipa dan sambungan. Apabila terdapat kerusakan atau keausan, segera ganti bagian yang rusak atau usang tersebut.
2. Periksa kualitas baut dan mur pada scaffolding untuk memastikan bahwa mereka masih aman digunakan.
3. Periksa plat platform untuk memastikan bahwa mereka tidak retak atau aus.
4. Periksa tangga untuk memastikan bahwa mereka tidak lepas atau tersangkut di tempat lain.
5. Pastikan semua pegangan aman tertancap di tempatnya dan tidak bergerak saat digunakan.
6. Bersihkan scaffolding secara teratur dari debu, lumpur, kotoran, dan lain-lain dengan menggunakan sabun, air, dan kain lap.
Penyedia Jasa Scaffolding
Scaffolding adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendukung suatu struktur agar dapat berdiri dengan kokoh. Konsep scaffolding sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu “scaffold” yang berarti “bangunan sementara”. Sesuai dengan namanya, scaffolding bukanlah sebuah struktur permanen, melainkan hanya sebagai pendukung sementara.
Pada umumnya, scaffolding digunakan pada proses pembangunan gedung atau jembatan. Tujuan utama scaffolding adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses pembangunan. Selain itu, scaffolding juga berguna untuk mendukung pekerja agar dapat bekerja dengan lebih aman dan nyaman. Tanpa scaffolding, pekerja harus bekerja dengan posisi mengangkang dan tentunya akan sangat tidak nyaman. secara umum, scaffolding terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
– Standard: salah satu bagian utama dari scaffolding yang berfungsi sebagai tiang pemegang. Standar ini disusun menjadi beberapa baris yang saling berdekatan.
– Ledger: merupakan bagian atas scaffolding yang digunakan untuk menghubungkan standar satu dengan standar lainnya.
– Transom: adalah bagian bawah scaffolding yang diperlukan untuk membuat struktur lebih kokoh.
– Putlog: adalah salah satu bagian penting dari scaffolding yang berfungsi sebagai penghubung antara transom dengan standard.
– Base Plate: adalah bagian bawah standar scaffolding yang diperlukan untuk mencegah keruntuhan struktur akibat adanya gaya rembesan tanah.
Baca Juga: Manfaat Membeli Langsung dari Pusat Produsen Scaffolding
Kesimpulan
Penyedia jasa Scaffolding biasanya menggunakan sistem pengiriman melalui truk khusus yang membawa scaffolding ke lokasi pembangunan. Penyedia jasa ini tentu saja harus memiliki izin resmi dari pemerintah untuk melakukan penyediaan jasa ini. Selain itu, penyedia jasa juga harus menjamin kualitas produk dan layanan yang diberikannya agar pelanggan dapat merasakan manfaatnya.
PT Teknometal Konstruksi Utama adalah vendor penyedia scaffolding dan shoring systems berstandar internasional (JIS Standard & EN/BS Standard) dengan merk TEKNO untuk kebutuhan proyek konstruksi baik infrastruktur, gedung, energi dan migas di Indonesia.