Jasa Bekisting, Berikut Cara Menghitung Biaya Bekisting

Selamat datang di blog kami! Jika Anda sedang mencari informasi tentang jasa bekisting dan cara menghitung biayanya, maka Anda berada di tempat yang tepat. Bekisting adalah salah satu elemen penting dalam konstruksi bangunan, karena membantu mempertahankan bentuk beton selama proses pengeringan.

Namun, bagaimana cara menentukan biaya untuk layanan ini? Di artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara menghitung biaya jasa bekisting agar proyek pembangunan rumah atau gedung Anda dapat dilakukan dengan lebih efisien dan terorganisir. Simak terus ya!

jasa bekisting

Apa itu Jasa Bekisting?

Jasa bekisting adalah jasa yang menyediakan peralatan dan tenaga untuk melakukan pekerjaan pembangunan. Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh kontraktor atau subkontraktor. Jasa bekisting sendiri berarti membangun dinding (bekisting), sehingga struktur beton dapat dibuat dengan benar dan kuat.

Bekisting adalah proses pembuatan lingkaran atau kotak yang didesain untuk mempertahankan bentuk beton saat dicampur dan dituangkan. Ini dilakukan dengan menggunakan kayu, logam, baja, atau kombinasi semua itu. Setelah ditempatkan di lokasi, bekisting memberikan tumpuan untuk beton sehingga beton dapat mengeras dengan benar. Proses ini juga memungkinkan kontraktor untuk membangun struktur yang kuat dengan efisiensi waktu dan biaya.

Jenis-Jenis Bekisting

Jenis-jenis bekisting yang umum digunakan untuk proyek konstruksi adalah sebagai berikut:

1. Bekisting Pasangan Batu
Bekisting pasangan batu biasanya digunakan untuk dinding atau tembok dengan konstruksi bata. Bekasting ini terdiri dari 2 sisi dengan ukuran 50 x 50 cm. Untuk 1 m³ pasangan batu membutuhkan 2 meter bekisting pasangan batu.

2. Bekisting Kayu
Bekisting kayu adalah jenis bekisting yang paling sering digunakan di Indonesia, terutama untuk proyek bangunan tingkat satu lantai. Biasanya, 1 m³ beton membutuhkan 3 meter bekisting kayu dengan ukuran 4 x 2 inch. Sedangkan untuk sloof dan kolom, 1 m³ beton akan membutuhkan 5 meter bekisting kayu dengan ukuran 6 x 6 inch.

3. Baja Ringan
Baja ringan sendiri merupakan salah satu jenis besi yang kerap dipilih untuk proyek karena tingkat kekuatannya yang tinggi dan beratnya yang ringan. Bekisting baja ringan biasanya memiliki ukuran 8 x 4 inch dengan ketebalan 1 mm.

4. Bekisting Plastik
Bekisting plastik dapat digunakan untuk proyek konstruksi dengan kualitas beton rendah. Harganya pun relatif lebih murah dibandingkan jenis bekisting lainnya. Ukuran bekisting plastik tergantung pada jenis yang Anda pilih, namun sering dijumpai adalah 40 x 40 cm atau 50 x 50 cm.

5. Bekisting Logam
Bekisting logam adalah jenis bekisting yang paling kuat dan tahan lama, namun juga termasuk yang terakhir dari segi harga. Ukuran bekisting logam tergantung pada jenis logam dan bentuknya, namun biasanya ukurannya lebih besar dibandingkan jenis bekisting lainnya.Untuk memilih jenis bekisting yang tepat, Anda harus mengetahui tujuan proyek konstruksi Anda dan volume beton yang akan dicor. Dengan begitu, Anda dapat memilih jenis bekisting yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran proyek konstruksi Anda.

Kelebihan dan Kekurangan Bekisting

Kelebihan Bekisting:
-Bekerja sama dengan perusahaan bekisting yang berpengalaman akan mengurangi biaya dan waktu pembangunan
-Dapat menghemat biaya karena perusahaan bekisting akan memberikan harga khusus bagi pelanggan yang membutuhkan jasa dalam jumlah banyak.
Kekurangan Bekisting:
-Perlu biaya tambahan untuk membayar jasa perusahaan bekisting.
-Adanya keterbatasan jenis bekisting yang dapat digunakan untuk proyek tertentu.
-Bisa menjadi mahal jika Anda memerlukan banyak material untuk proyek yang akan Anda lakukan.

Bagaimana Cara Menghitung Biaya Bekisting?

Untuk menghitung biaya bekisting, pertama-tama Anda harus menentukan luas dinding yang akan dibekisting. Luas dinding ini dihitung dengan mengalikan tinggi dinding dengan panjangnya. Kemudian, Anda perlu menentukan jenis bekisting yang akan digunakan. Bekisting terdiri dari kayu, baja, atau plastik.

Kayu dan baja adalah yang paling umum digunakan untuk bekisting bangunan, sedangkan plastik biasanya digunakan untuk proyek-proyek konstruksi kecil seperti dekorasi dalam rumah. Setelah Anda menentukan jenis bekisting, Anda perlu menentukan ukuran lempeng bekisting yang akan digunakan.

Ukuran lempeng bekisting bervariasi sesuai dengan jenis bekisting yang akan digunakan. Kayu dan baja memiliki lempeng dengan ukuran yang berbeda-beda, sedangkan plastik memiliki lempeng dengan ukuran yang lebih kecil. Setelah Anda menentukan ukuran lempeng bekisting, Anda perlu menghitung berapa banyak lempeng yang akan dibutuhkan untuk proyek. Ini dihitung dengan membagi luas dinding dengan luas satu lempeng bekisting.

Kemudian, Anda perlu menghitung berapa banyak pekerja yang dibutuhkan untuk melakukan proyek. Jumlah ini tergantung pada jenis dan ukuran dinding yang akan dibekisting. Setelah Anda memiliki jumlah pekerja, Anda perlu menghitung berapa biaya upahnya untuk setiap jam kerja.

Terakhir, Anda harus menghitung biaya material yang dibutuhkan untuk membuat bekisting. Ini tergantung pada jenis dan ukuran material yang digunakan. Jika Anda menggunakan kayu, Anda perlu menghitung berapa banyak kayu yang akan dibutuhkan untuk membuat bekisting.

Sedangkan jika Anda menggunakan baja, Anda perlu menghitung berapa biaya untuk membeli besi dan komponen lainnya yang dibutuhkan untuk membuat bekisting. Setelah Anda menghitung semua biaya tersebut, tambahkan semuanya untuk mendapatkan biaya total bekisting.