Mengenal Komposisi Material Bekisting dan Syarat Pengerjaannya
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan pada pembangunan adalah penggunaan material bekisting yang tepat. Material ini memainkan peran besar dalam menjamin kekuatan dan stabilitas struktur bangunan Anda. Oleh karena itu, kami telah merancang artikel ini untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai komposisi material bekisting dan syarat pengerjaannya. Yuk, simak langsung ulasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Saja Syarat Pengerjaan Bekisting?
Pekerjaan bekisting adalah proses pembuatan kerangka dari material kayu atau baja yang digunakan untuk mendukung struktur beton agar menjadi kokoh. Untuk dapat membuat bekisting yang baik, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya:
– Material bekisting haruslah kuat dan tahan lama.
– Bekisting harus dirancang dengan baik agar sesuai dengan bentuk struktur beton yang akan dibuat.
– Pembuatan bekisting harus menggunakan alat-alat yang tepat agar hasilnya sempurna.
– Pastikan semua potongan kayu atau baja dikelilingi dengan benang dan kayu afalan agar bekisting tidak bergerak.
– Pengecekan kualitas dan ketebalan material bekisting harus dilakukan secara berkala.
– Apabila sudah digunakan, segera setelah pengerjaan selesai bekisting harus segera dibersihkan supaya tidak mengendapkan air hujan yang akan menimbulkan kerusakan pada struktur beton.
– Teknik penyambungan untuk bekisting harus benar-benar terjaga agar struktur beton yang dibentuk kokoh.
Selain itu, bekisting juga harus diberi lapisan pelindung untuk mencegah terjadinya lembab dan terendam air hujan. Semua syarat di atas harus dipenuhi agar hasil pembuatan bekisting sesuai dengan standar yang diinginkan.
Tips Pemilihan dan Penggunaan Bekisting
Pada umumnya, bekisting digunakan untuk menahan tekanan dari material pengecoran sehingga bentuk dari cor yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan bekisting yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Berikut adalah tips pemilihan dan penggunaan bekisting:
– Bekisting harus memiliki daya dukung yang cukup untuk menahan tekanan material pengecoran. Pilihlah bekisting yang sesuai dengan ukuran dan bentuk cor yang akan dibuat.
– Pastikan lubang-lubang pada bekisting telah terisi sempurna oleh material pengecoran sebelum mendapatkan tekanan. Hal ini akan mengurangi risiko retak atau gagalnya cor.
– Jika Anda akan melakukan pengecoran secara otomatis, perhatikan ketebalan dinding bekisting agar tidak terjadi kerusakan akibat gaya tekan yang berlebihan.
– Gunakan bekisting yang tahan terhadap suhu tinggi, air, dan panas dari material pengecoran.
– Cek kondisi bekisting sebelum digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada bagian yang rusak atau pecah.
– Bersihkan bekisting sebelum dan sesudah pemakaian untuk mencegah masalah kontaminasi akibat sisa material pengecoran.
– Jika bekisting dirancang untuk digunakan secara berulang, pastikan bahwa bagian luar dan dalamnya telah dibersihkan dengan benar sebelum disimpan.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa hasil yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
Material Apa Saja yang Digunakan untuk Bekisting?
Bekisting adalah sebuah struktur yang digunakan untuk mendukung material beton agar tetap berada pada bentuk yang diinginkan selama proses pengerjaannya. Bekisting terdiri dari berbagai jenis komposisi material, mulai dari kayu, besi hingga aluminium. Pilihan material bekisting juga sangat dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk struktur yang akan dibangun, serta kondisi lingkungan sekitar.
Kayu
Kayu merupakan material yang paling umum digunakan untuk bekisting. Dipilih karena mudah didapat dan juga mudah dibentuk sesuai kebutuhan. Kelemahan kayu adalah rentan terhadap air sehingga harus selalu dipertahankan keseimbangan antara kelembaban dan suhu agar tidak mengalami retak atau kerusakan lainnya.
Plastik
Plastik adalah material yang relatif murah dan tahan lama, namun tidak direkomendasikan untuk proyek besar dengan konstruksi berat.
Besi
Besi merupakan material bekisting paling populer, karena termasuk yang paling tahan lama saat digunakan. Namun, besi juga bisa rusak oleh air atau suhu tinggi sehingga harus dijaga agar tetap baik.
Aluminium
Aluminium adalah material yang relatif lebih ringan dan tahan lama, namun ini juga merupakan salah satu material bekisting termahal. Biasanya digunakan untuk struktur berukuran besar dan konstruksi berat.
Karet
Karet merupakan material bekisting yang lebih ringan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan. Namun, karet tidak direkomendasikan untuk proyek-proyek dengan konstruksi berat.
Kulit
Kulit adalah material yang sering digunakan untuk bekisting dengan konstruksi ringan. Namun, kulit juga rentan terhadap air dan suhu tinggi sehingga perlu dijaga agar tetap baik.Kawat: Kawat digunakan untuk menjaga bentuk bekisting agar tetap kokoh. Namun, kawat juga mudah rusak dan harus diperiksa secara rutin untuk memastikan kualitasnya.
PVC
PVC adalah salah satu material yang paling tahan lama dan mudah didapat. Namun, PVC juga rentan terhadap kondisi lingkungan tertentu seperti air dan suhu tinggi.
Baca Juga: Langkah-langkah Pemasangan Bekisting Kolom
Kesimpulan
Pekerjaan bekisting adalah proses pembuatan kerangka dari material kayu atau baja yang digunakan untuk mendukung struktur beton agar menjadi kokoh. Ada berbagai jenis komposisi material yang dapat digunakan untuk bekisting, seperti kayu, besi, aluminium, plastik, karet, kulit, kawat dan PVC. Pemilihan material bekisting harus sesuai dengan ukuran dan bentuk struktur yang akan dibangun, serta kondisi lingkungan sekitar.