Mengenal Komposisi Material Bekisting dan Syarat Pengerjaannya

Bekisting merupakan salah satu elemen penting dalam proses konstruksi bangunan beton. Peran utama bekisting adalah memberikan bentuk dan dukungan sementara pada beton segar hingga mencapai kekuatan yang cukup untuk berdiri sendiri. Untuk memahami lebih dalam tentang bekisting, penting untuk mengetahui komposisi materialnya serta syarat-syarat pengerjaannya. Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai komposisi material bekisting yang umum digunakan, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam proses pengerjaannya.

Apa Saja Syarat Pengerjaan Bekisting?

Proses pengerjaan bekisting harus memenuhi beberapa syarat agar hasilnya dapat memenuhi standar yang diinginkan. Berikut adalah beberapa syarat-syarat penting yang harus dipenuhi dalam pengerjaan bekisting:

1. Kekuatan dan Stabilitas

Bekisting harus memiliki kekuatan dan stabilitas yang cukup untuk menahan tekanan dari beton segar selama proses pengecoran. Pastikan bahwa semua material yang digunakan dalam pembuatan bekisting memiliki ketahanan yang memadai terhadap beban yang akan diberikan.

2. Ketelitian dalam Pemasangan

Pemasangan bekisting harus dilakukan dengan hati-hati dan akurat untuk memastikan bahwa bentuk dan dimensi dari bekisting sesuai dengan desain yang diinginkan. Pastikan bahwa semua panel bekisting terpasang dengan rapat dan tidak ada celah atau retak yang dapat membuat beton bocor saat pengecoran.

3. Kebocoran dan Retakan

Pastikan bahwa bekisting tidak memiliki celah atau retak yang dapat menyebabkan kebocoran beton saat pengecoran. Periksa secara teliti setiap sambungan dan sisi bekisting untuk memastikan bahwa semuanya rapat dan kokoh.

4. Permukaan yang Halus dan Rata

Bekisting harus mampu memberikan permukaan yang halus dan rata pada beton yang dihasilkan. Pastikan bahwa material bekisting dipilih dengan cermat agar tidak meninggalkan bekas atau cetakan yang tidak diinginkan pada permukaan beton.

5. Kemudahan Pembongkaran

Bekisting harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar dengan mudah setelah beton mengeras. Pastikan bahwa pengunci dan pengikat bekisting dirancang untuk memudahkan proses pembongkaran tanpa merusak struktur beton.

6. Keamanan Kerja

Selalu perhatikan faktor keamanan kerja saat melakukan pemasangan atau pembongkaran bekisting. Pastikan bahwa semua pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan yang sesuai dan bahwa proses kerja dilakukan sesuai dengan pedoman keselamatan kerja yang berlaku.

Baca Juga: Analisa Harga Bekisting Pada Konstruksi Beton

Tips Pemilihan dan Penggunaan Bekisting

Pada umumnya, bekisting digunakan untuk menahan tekanan dari material pengecoran sehingga bentuk dari cor yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan bekisting yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Berikut adalah tips pemilihan dan penggunaan bekisting:

1. Bekisting harus memiliki daya dukung yang cukup untuk menahan tekanan material pengecoran. Pilihlah bekisting yang sesuai dengan ukuran dan bentuk cor yang akan dibuat.

2. Pastikan lubang-lubang pada bekisting telah terisi sempurna oleh material pengecoran sebelum mendapatkan tekanan. Hal ini akan mengurangi risiko retak atau gagalnya cor.

3. Jika Anda akan melakukan pengecoran secara otomatis, perhatikan ketebalan dinding bekisting agar tidak terjadi kerusakan akibat gaya tekan yang berlebihan.

4. Gunakan bekisting yang tahan terhadap suhu tinggi, air, dan panas dari material pengecoran.

5. Cek kondisi bekisting sebelum digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada bagian yang rusak atau pecah.

6. Bersihkan bekisting sebelum dan sesudah pemakaian untuk mencegah masalah kontaminasi akibat sisa material pengecoran.

7. Jika bekisting dirancang untuk digunakan secara berulang, pastikan bahwa bagian luar dan dalamnya telah dibersihkan dengan benar sebelum disimpan.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa hasil yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

Baca Juga: Tie Rod Bekisting: Pengertian, Kegunaan Hingga Spesifikasinya

Komposisi Material Bekisting

Bekisting umumnya terdiri dari beberapa material utama yang dipilih berdasarkan kebutuhan spesifik proyek konstruksi. Berikut adalah komposisi material bekisting yang umum digunakan:

1. Kayu

Kayu adalah salah satu material bekisting yang paling umum digunakan karena ketersediaannya yang luas dan biayanya yang relatif murah. Bahan kayu yang sering digunakan dalam pembuatan bekisting antara lain papan, balok, atau bingkai kayu. Kayu memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas, kemudahan pemotongan, dan kemampuan untuk memberikan hasil yang halus pada permukaan beton.

2. Baja

Baja adalah material bekisting yang sering digunakan untuk proyek-proyek besar atau proyek-proyek yang memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap tekanan beton. Bekisting baja terbuat dari rangka baja yang dilengkapi dengan panel atau lembaran baja sebagai penutup. Baja memiliki keunggulan dalam hal kekuatan, kestabilan, dan daya tahan terhadap kelembaban dan cuaca.

3. Plastik

Bekisting plastik terbuat dari bahan plastik, biasanya dalam bentuk lembaran atau panel yang ringan dan mudah dipasang. Bekisting plastik sering digunakan untuk proyek-proyek kecil atau proyek-projek yang memerlukan fleksibilitas dalam desain dan bentuk. Plastik memiliki keunggulan dalam hal keawetan, keberlanjutan, dan kemudahan dalam proses pemasangan dan pembongkaran.

4. Gabungan (Hybrid)

Bekisting gabungan atau hybrid adalah jenis bekisting yang terbuat dari kombinasi berbagai material seperti kayu, baja, dan plastik. Bekisting ini dirancang untuk memanfaatkan keunggulan dari masing-masing jenis material, sehingga memberikan fleksibilitas, kekuatan, dan efisiensi dalam proses konstruksi.

Baca Juga: Langkah-langkah Pemasangan Bekisting Kolom

Kesimpulan

Bekisting merupakan elemen penting dalam proses konstruksi bangunan beton yang memerlukan pemilihan material yang tepat dan pengerjaan yang hati-hati. Dengan memahami komposisi material bekisting dan syarat-syarat pengerjaannya, Anda dapat memastikan bahwa proses pemasangan dan pembongkaran bekisting dilakukan dengan efisien dan sesuai dengan standar yang diinginkan.

Selalu pastikan untuk memilih material bekisting yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan memperhatikan faktor keamanan kerja selama proses pengerjaan. Dengan demikian, Anda dapat menyelesaikan proses konstruksi dengan hasil yang memuaskan dan aman secara keseluruhan.

PT. Teknometal Konstruksi Utama adalah vendor penyedia scaffolding dan shoring systems dengan merk TEKNO untuk kebutuhan proyek konstruksi seperti infrastruktur, gedung, energi, dan migas. Jika Anda membutuhkan jasa scaffolding dan shoring system dapat menghubungi WhatsApp : 081 1998 057 atau Email : info@teknoscaff.com.