3 Jenis Shoring dalam Konstruksi
Pengertian Shoring
Shoring Systems adalah elemen struktural sementara yang berfungsi untuk mentransfer beban selama tahapan konstruksi. Istilah lain yang juga sering digunakan dalam dunia konstruksi adalah propping (penopang). Propping ini erat kaitannya dengan formwork atau bekisting. Dalam bekisting, sistem ini digunakan untuk mendukung cetakan yang sudah dicor hingga beton mencapai daya dukung bebannya. Fungsi lain dari sistem ini adalah mentransfer beban dari komponen dan peralatan selama konstruksi, pemeliharaan, atau pembongkaran pekerjaan struktural.
Baca Juga: Shoring: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Dunia Konstruksi
Komponen propping bisa berbentuk horizontal, vertikal, atau penopang miring. Hal ini berhubungan dengan beban yang disangga dan juga jenisnya yang akan kita bahas dibawah ini.
Jenis-Jenis Shoring
1. Raking
Raking disebut juga penopang miring. Jenis ini dapat didefinisikan sebagai komponen struktur miring untuk memberikan dukungan lateral pada struktur yang tidak aman, misalnya pada tiang beton hasil dari bekisting yang belum mempunyai daya dukung sendiri.
2. Flying
Jenis ini juga bisa disebut sebagai penopang horizontal. Penopang jenis ini digunakan untuk memberikan dukungan sementara ke dinding dari dua bangunan dimana bangunan perantara akan dirobohkan dan dibangun kembali. Dalam penggunaannya struktur dari penopang ini tidak menyentuh tanah, sehingga disebuh flying yang artinya terbang (diatas tanah).
3. Dead
Dead shoring disebut juga sebagai penopang vertikal. Penopang ini digunakan untuk memberikan dukungan pada atap, dinding, lantai, dan lain-lain.
Demikian penjelasan tentang shoring systems dan jenis-jenisnya dalam dunia konstruksi. Sistem ini sangat penting dalam tahapan konstruksi karena berguna untuk membantu struktur bangunan hingga mencapai daya topang sehingga bisa berdiri sendiri. Jika membutuhkan komponen atau produk shoring berkualitas, anda bisa mendapatkannya dari supplier terpercaya dan berpengalaman disini.