Scaffolding Tubular: Pengertian, Jenis, dan Standar Ukurannya
Scaffolding merupakan suatu bangunan yang dapat dibangun untuk menyokong sistem penyangga pada konstruksi. Di dunia industri, scaffolding tubular digunakan untuk banyak hal mulai dari perbaikan gedung hingga membangun struktur rumah. Dalam artikel ini, kami akan mengulas tentang apa itu scaffolding tubular, jenis-jenis yang tersedia di pasaran dan standar ukuran yang digunakannya.

Apa itu Scaffolding Tubular?
Scaffolding tubular adalah sebuah sistem konstruksi yang menggunakan pipa sebagai struktur dasar. Dirancang untuk mendukung berat beban berat, seperti yang sering digunakan pada bangunan gedung tinggi. Selain itu, juga dapat disesuaikan dengan lebar dan tinggi yang diinginkan, sehingga cocok untuk berbagai jenis proyek konstruksi.
Jenis-jenis Scaffolding Tubular
Scaffolding tubular adalah salah satu jenis scaffolding yang paling sering digunakan. Seperti namanya, scaffolding tubular terbuat dari bahan-bahan berbentuk tabung seperti pipa. Biasanya terdiri atas beberapa komponen utama, yaitu:
1. Standard
Sebuah batang tabung dengan diameter 4 inci dan panjang 10 kaki. Standard digunakan sebagai fondasi scaffolding dan harus ditanamkan ke dalam tanah sebelum scaffolding lainnya dipasang.
2. Ledger
Sebuah batang tabung dengan diameter 4 inci dan panjang 8 hingga 10 kaki. Ledger dipasang di atas standard untuk mendukung beberapa rangkaian lagi scaffolding.
3. Transom
Sebuah batang tabung dengan diameter 2 inci dan panjang 4 kaki. Transom digunakan untuk menyambungkan antara ledger dengan putaran (bracket).
4. Putaran (Bracket)
Sebuah struktur berbentuk L yang terbuat dari baja dengan ukuran 6 inci x 6 inci. Putaran dipasang di atas ledger untuk mendukung beberapa rangkaian lagi scaffolding.
5. Toprails
Sebuah batang tabung dengan diameter 2 inci dan panjang 6 kaki. Toprails dipasang di antara dua bracket untuk membentuk platform scaffolding yang kokoh.
Selain itu, ada juga beberapa jenis lainnya, misalnya sistem Free Standing, Trestle Scaffolding, dan Cantilever Scaffold. Semua jenis scaffolding ini memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Kelebihan dan Kekurangan Scaffolding Tubular
Scaffolding tubular adalah salah satu jenis yang paling umum digunakan.
Kelebihannya antara lain:
-Dapat dengan mudah disusun dan disebarkan
-Komponen-komponennya relatif ringan sehingga dapat dengan mudah dipindahkan dan ditranspor
-Memiliki struktur yang kuat sehingga dapat menahan beban berat
Kekurangannya antara lain:
-Tidak begitu stabil jika digunakan pada tanah yang berbatu atau keras, sehingga perlu ditambahkan fondasi tambahan untuk mendukungnya.
-Kelemahan utamanya adalah sistem penyambungannya yang rumit. Hal ini menyebabkan waktu pemasangan scaffolding lebih lama dibandingkan jenis scaffolding lainnya.
Baca Juga: Bagian-bagian Scaffolding Pada Pekerjaan Konstruksi
Standar Ukuran Scaffolding Tubular
Scaffolding tubular adalah sebuah sistem konstruksi yang menggunakan pipa baja sebagai rangka dasar untuk mendukung berbagai material konstruksi, seperti pasir, batu, semen, dan kayu. Selain itu, juga sering digunakan sebagai rangka untuk merencanakan dan membangun struktur beton atau baja.
Tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari diameter 3 inci hingga 18 inci. Diameter yang lebih besar akan memberikan stabilitas yang lebih baik, namun akan lebih mahal dan sulit untuk dipindahkan. Pada umumnya, diameter scaffolding 6 inci digunakan untuk proyek-proyek komersial dan 12 inci untuk proyek-proyek industri.
Scaffolding yang lebih besar juga tersedia, mulai dari 18 inci hingga 24 inci untuk proyek-proyek lebih berat, seperti pembangunan jembatan. Ukuran ini biasanya dipakai di lokasi dengan kondisi cuaca ekstrem dan lingkungan kerja yang berat. Pada umumnya, tersedia dalam panjang 4 meter dan 6 meter, namun ada juga dengan ukuran 8 meter yang bisa dipesan secara khusus.